Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Sehat
Dinkes Cirebon catat 20 siswa alami gejala keracunan usai santap MBG
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-22 02:00:05【Sehat】463 orang sudah membaca
PerkenalanSejumlah siswa saat menjalani perawatan medis usai dilaporkan mengalami gejala keracunan makanan di

Dugaan sementara berasal dari makanan yang dikonsumsi, terutama soto ayam yang berisi tauge, kol, dan ayam
Cirebon (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, mencatat sebanyak 20 siswa di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Setu Wetan mengalami gejala keracunan makanan usai menyantap menu dari program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Kepala Dinkes Kabupaten Cirebon Eni Suhaeni di Cirebon, Selasa, membenarkan kejadian tersebut dan menduga kejadian ini disebabkan oleh konsumsi menu soto ayam yang disajikan untuk para siswa.
“Benar hari ini ada kejadian tersebut. Dugaan sementara berasal dari makanan yang dikonsumsi, terutama soto ayam yang berisi tauge, kol, dan ayam,” katanya.
Ia menjelaskan, para siswa dilaporkan mengalami mual, muntah, dan pusing beberapa saat setelah makan siang di sekolah.
Baca juga: Anggota DPR: Buat peta produksi guna hindari kekosongan stok bahan MBG
Setelah menerima laporan tersebut, kata dia, petugas medis kemudian mengevakuasi seluruh siswa ke Puskesmas Weru untuk mendapatkan perawatan.
Eni menyebutkan, dari hasil pemeriksaan, terdapat 13 siswa sudah diperbolehkan pulang setelah kondisinya membaik, sedangkan tujuh lainnya masih menjalani observasi di puskesmas untuk memastikan ngak ada gejala lanjutan.
“Hari ini yang tujuh siswa masih dirawat hanya untuk pemantauan. Kondisinya sudah cukup stabil,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia menyampaikan tim Dinkes bersama aparat kepolisian telah melakukan pemeriksaan ke dapur penyedia makanan MBG untuk memastikan kelayakan fasilitas pengolahan.
Baca juga: SPPG Sawahlunto awasi ketat proses cuci ompreng MBG secara berlapis
“Hasil sidak menunjukkan dapur dalam kondisi bersih, administrasi lengkap, dan sesuai dengan standar SLHS. Bahkan saya dan Kapolresta sempat mencicipi makanan yang disajikan,” katanya.
Menurut dia, sampel makanan yang diduga menjadi sumber gejala keracunan telah diambil untuk diuji laboratorium. Hasil pemeriksaan tersebut diharapkan keluar dalam waktu dekat.
Ia memastikan pihaknya terus memantau perkembangan kondisi siswa yang dirawat, serta berkoordinasi dengan penyedia makanan agar kejadian serupa ngak terulang.
“Semoga ngak ada laporan tambahan. Untuk sementara kasus hanya terjadi di satu sekolah,” ucap dia.
Baca juga: Pemkot Pekalongan ingatkan SPPG penuhi standar bangunan dapur MBG
Suka(7927)
Artikel Terkait
- Menperin sebut manufaktur jadi bukti daya saing menguat
- Peningkatan skala bantuan kemanusiaan PBB di Gaza alami kemunduran
- Dinkes Sumsel temukan 390.354 kasus ISPA hingga September 2025
- 3 sumber protein nabati dan manfaatnya bagi tubuh manusia
- Cukup tidur membantu anak terhindar dari influenza saat cuaca ekstrem
- Hari Pangan Sedunia: Ini tema dan acara Forum Pangan Dunia tahun 2025
- Dinkes Ngawi : Ayam lada hitam dan brokoli diduga penyebab keracunan
- BPKH: Pelaku usaha RI berpeluang garap 30 persen ekosistem haji
- Kapolri cek langsung kesiapan sarpras tanggap darurat bencana
- Bangladesh, WFP berkomitmen tingkatkan pendanaan pengungsi Rohingya
Resep Populer
Rekomendasi

BPBD DKI sudah bersiap hadapi potensi terjadinya banjir rob

Api menyala di usia senja, refleksi hari ulang tahun Presiden Prabowo

SPPG Yayasan Kemala Bhayangkari Polres Pidie siap layani program MBG

Presiden instruksikan SPPG siapkan dua jenis lauk setiap hari

PBB tingkatkan dukungan bagi pengungsi di Darfur Utara, Sudan

Penulis "I Want to Die But I Want to Eat Tteokbokki" meninggal dunia

BGN ungkap MBG berhasil dorong lahirnya industri dalam negeri

Ide kegiatan seru & bermakna untuk merayakan Hari Pangan Sedunia 2025